ATOMIC HABITS
Penulis: James Clear
Penerjemah: A.T Kantjono Widodo
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Diulas oleh: Andhika ( I Putu Andhika Nata Pradnyana, 13, IXB)
Pendahuluan
Buku ini membahas tentang kebiasaan-kebiasaan atau habits kita. Kebiasaan
kebiasaan kita melipatgandakan self improvement pada diri kita.
Kebiasaan ini sangat terkait dengan waktu, kebiasaan baik bisa membuat waktu itu teman baiknya
kalian sedangkan apabila kebiasaan kalian jelek itu akan membuat waktu
menjadi musuh kalian. Pada buku ini Clear akan memberikan kerangka untuk kalian agar bisa
mengaplikasikan kebiasaan yang baik dalam hidup untuk mendapat hasil yang
lebih optimal terhadap kalian yang memiliki self improvement.
1. Perbaikan 1%
Kebiasaan memang terlihat kecil di dalam konteks hari perhari tetapi kalau konteksnya setahun itu sangat luar biasa bedanya.
Gambar 2: Pengaruh kebiasaan kecil berakumulasi sejalan waktu. |
Dikontekskan secara matematis oleh Clear, dalam satu hari kalau misalnya
kita mendapatkan 1% lebih baik dan digabungkan selama 365 hari setahun,
itu hasilnya bisa mencapai 37 atau 38 kali dan sebaliknya apabila kita 1% lebih
buruk setiap hari dan digabungkan selama 365 hari, hasilnya akan menurun
hampir menjadi nol. Dalam kehidupan sehari hari konsep ini mungkin sulit dianggap baik. Kita
sering mengabaikan perubahan perubahan kecil karena tidak begitu penting
pada saat ini. Contoh, misalkan kita pergi ke gym 7 hari berturut turut, bentuk tubuh
kita tidak akan langsung terbentuk sama halnya seperti kita menabung
setiap hari itu tidak akan langsung membuat kita menjadi jutawan. Kita ingin melakukan sejumlah perubahan,
tapi hasilnya tidak pernah terlihat, itu membuat kita kembali ke rutinitas
semula. Membuat pilihan
yang 1% lebih baik atau 1% lebih buruk terkesan tak bermakna pada suatu saat, tapi dalam rentang waktu yang panjang pilihan tersebut menentukan perbedaan antara siapa
kita sekarang dan siapa kita nanti.
yang 1% lebih baik atau 1% lebih buruk terkesan tak bermakna pada suatu saat, tapi dalam rentang waktu yang panjang pilihan tersebut menentukan perbedaan antara siapa
kita sekarang dan siapa kita nanti.
Di atas ada Diagram bernama Dataran Potensi Laten. Kalian diberitahu bahwa
kalian sebagai manusia berpikir bahwa progress itu linier secara waktu dan
hasil pasti menjulang ke atas tetapi, realitanya kita memiliki hasil yang
pelan saat sudah di akhir baru mulai naik, tiap antara linier dengan
kenyataan itulah yang membuat banyak orang yang berhenti seperti merasa,
"Ah, saya sudah malas," Clear mengatakan itu "The Value of Disappoinment" Banyak orang yang terjebak disana.
2. Fokus pada Sistem, Lupakan Sasaran
Sasaran merupakan hasil yang ingin kita raih sedangkan sistem merupakan
proses yang mengantar ke hasil hasil itu. Cara satu satunya adalah menjadi
lebih baik setiap hari, "Nilai akan
datang dengan sendirinya. Pertanyaannya apakah orang yang fokus pada
sistem dan melupakan sasaran akan berhasil? Menurut Clear, "Ya, itu bisa"
Karena yang terpenting adalah sistem
itu sendiri, jika sistem sudah berjalan dengan baik maka sasaran akan
datang dengan sendirinya. Jadi apakah sasaran sama sekali tidak berguna?
Ia menjawab, "Tidak" Sasaran itu baik untuk menetapkan arah sedangkan sistem adalah yang terbaik untuk
mendapatkan kemajuan.
Masalah 1: Pemenang dan pecundang memiliki sasaran yang sama
- Jika orang sukses dan orang gagal memiliki sasaran yang sama, berarti sasaran bukanlah pembeda antara pemenang dan pecundang.
Masalah 2: Meraih sasaran hanya perubahan sesaat
- Ketika anda hanya memikirkan sasaran namun lupa untuk membangun sistem, maka anda bagaikan mengobati gejala tanpa mengetahui sumber penyebabnya.
- Memecahkan masalah di tingkat hasil berarti anda memecahkan masalah untuk sementara.
Masalah 3: Sasaran membatasi kebahagiaan anda
- “Begitu aku meraih sasaran, aku akan bahagia”.
- Jatuh cintalah pada sistem/proses, bukan pada sasaran.
Masalah 4: Sasaran tidak bersesuaian dengan kemajuan jangka panjang
- Banyak orang yang berlatih berbulan bulan, namun setelah menemukan sasaran, mereka berhenti berlatih.
- Tujuan membangun sistem adalah untuk tetap berprestasi.
3. Rubahlah Identitas
Mayoritas dari kita akan mendapatkan identitas kalau misalnya sudah
mengasosiasikan mereka dengan hasil tersebut dengan achievement
(pencapaian).
Gambar 4: Tiga lapisan perubahan perilaku |
Pada diagram ini, Clear mengatakan bahwa orang biasanya mengambil
dari hasil (outcomes), lalu setelah itu ia lihat prosesnya
(processes) apa, baru masuk ke identitas
(identity).
Ia membantah untuk mendapatkan hasil justru tidak bisa dari luar ke
dalam tapi dari dalam ke luar, gambar ada di bawah.
Gambar 5: Gambar di atas merupakan Kebiasaan Berbasis Hasil sedangkan gambar di bawah merupakan kebiasaan berbasis identitas. |
Dengan kebiasaan berbasis hasil, kita berfokus pada hal yang ingin kita raih. Dengan kebiasaan berbasis identitas, kita berfokus pada
kita ingin menjadi sosok seperti apa. Kalian mungkin ingin menjadi
lebih kaya, tapi identitas kalian menunjukkan orang yang konsumtif,
jadi kalian cenderung berbelanja daripada mendapatkan uang.
Menurutnya, mengubah kebiasaan itu cukup sulit jika kita tidak pernah
mengubah keyakinan mendasar yang mengantar ke perilaku lama. Kita
mempunyai sasaran baru dan rencara baru, tapi kita tidak mengubah
siapa kita.
Jadilah bagian dari siapa diri kita.
- Sasaran kita bukan membaca sebuah buku, sasaran kita adalah menjadi pembaca.
- Sasaran kita bukan bermain game, sasaran kita adalah adalah menjadi gamer.
- Sasaran kita bukan belajar menguasai sebuah instrumen melainkan menjadi pemusik.
4. Cara Membedakan Kebiasaan Baik dan Buruk
Kebiasaan buruk memberikan reward yang sangat instan sedangkan kebiasaan yang baik contohnya kalian mengangkat barbel mungkin kebiasaan itu akan memberikan hasil setahun kemudian, kalau kebiasaan buruk contohnya kalian merokok, merokok menghilangkan stress dan memenuhi hasrat kalian untuk mendapatkan nikotin sekarang tapi merokok dapat mencabut nyawa 10 tahun mendatang. Ini sama halnya dengan ganjaran langsung dan ganjaran tertunda, ganjaran langsung memberikan hasil yang cepat dan nyata seperti merokok dan menonton film porno sedangkan ganjaran tertunda tidak akan memberikan manfaat langsung kepada kalian contohnya seperti yang di atas yaitu Berolahraga dan menabung. Terus, mengapa orang merokok tahu kebiasaan itu meningkatkan risiko menderita kanker paru-paru? Jawabannya jelas: akibat yang ditimbulkan kebiasaan buruk datang
belakangan, sedangkan ganjarannya yang menyenangkan datang dalam seketika.
5. Empat Kaidah Perubahan Perilaku
Keempat kaidah tersebut adalah:
- Menjadikannya terlihat
- Menjadikannya menarik
- Menjadikan mudah
- Menjadikan memuaskan
Kebiasaan berkembang melalui empat tahapan dengan urutan yang sama:
- Mendapatkan petunjuk
- Menumbuhkan gairah
- Menanggapi
- Menikmati hasil
Kaidah pertama yaitu menjadikannya terlihat, kaidah ini merupakan hasil mengolah tahapan pertama, yakni mendapatkan petunjuk. Clear berkata, "Jika ingin membentuk sebuah kebiasaan baik yang baru, maka langkah awalnya adalah menjadikan pemicu terjadinya kebiasaan tersebut terlihat.
Contoh, saat kita ingin membaca buku dengan rutin setiap hari, maka kita perlu meletakkan buku tersebut di tempat yang terlihat oleh pandangan kita. Kita akan lebih mungkin membaca buku secara rutin jika diletakkan di meja belajar karena terlihat oleh mata kita. Dan sebaliknya. Apabila kita ingin berhenti bermain game hal yang harus kita lakukan adalah menyembunyikan pemicu dari hadapan kita. Kita bisa menyembunyikan di lemari yang terkunci, jika sudah tidak tahan lagi kalian bisa membantingnya setelah itu buang ke tong sampah.
Tentang Penulis
James clear adalah penulis dan penceramah yang berfokus pada kebiasaan, pembuat keputusan dan perbaikan berkelanjutan. Karyanya dimuat dalam The New York Times dan Entrepreneur.